Blitar, merupakan sebuah kota kecil yang mendapat julukan kota patria ini terletak di bagian selatan pulau jawa, tepatnya di provinsi jawa timur. Sebuah kota kecil yang terkenal dengan Makam Bung Karno, Candi Penataran, Pantai Tambak Rejo, dan masih banyak tempat wisata lain. Namun dalam tulisan ini saya tidak akan membicarakan tentang tempat wisata, tetapi tempat makan favorit saya ketika ke Blitar.
Kepikiran nulis ini karena kemarin membaca blog mas Dedi yang menulis kuliner di kota kelahirannya. Kebetulan sekarang sedang musim liburan kuliah, mungkin ada teman yang sedang berada di Blitar ingin mencoba makan di tempat yang biasanya saya singgahi.
Merupakan warung makan favorit di Kota Blitar, sejak duduk di bangku SD saya kadang diajak kesini. Sekarang, hampir setiap ke Blitar saya menyempatkan diri untuk mampir ke tempat ini. Yang tersedia dalam warung ini hanyalah soto daging yang sekarang di bandrol 6.000. Soto Bok Ireng sudah ada sejak awal tahun 1900an, resep masakannya turun menurun hingga saat ini.
Dulu saya sering diajak ke sini sama Bapak, biasanya setelah renang pagi pulang mampir sini. Beberapa waktu lalu saya diajak makan ke sini oleh rekan lama bapak yang sudah bertahun-tahun merantau di Malaysia. Ternyata juga kangen masakan di sini :D. Kalau pas lapar, biasanya saya bisa menghabiskan makan 2 mangkuk soto di tempat ini.
Soto Bok Ireng ini berada di Jl. Kelud Blitar, dekat dengan perempatan lampu merah Jl. Cokroaminoto. Jam buka warung soto bok ireng mulai pukul 08.00 sampai habis, biasanya pukul 2 siang sudah habis. Disarankan makan di sini antara pukul 8 – 11 pagi. Jangan sampai salah masuk warung, karena sebelah soto bok ireng ini juga ada warung soto yang bernama Sami Mawon 😀
Tahu Bumbu Lawu
Tahu merupakan makanan favorit saya saat masih kecil. Bisa dibilang harus ada menu dengan bahan dasar tahu setiap harinya. Karena saat masih kecil saya tidak suka sayur maupun daging. Dulu cuma suka makan daging kalau dalam bentuk pentol bakso 😀
Tahu bumbu merupakan makanan yang sangat sederhana, hanya ada nasi / lontong, tahu goreng setengah matang dipotong dadu, kecambah, sambal kecap, kacang dan kerupuk. Tahu bumbu mungkin mirip dengan tahu thek namun tanpa petis.
Meskipun setelah magrib sudah buka, saya sarankan untuk datang mulai pukul 7 malam. Karena saat siap-siap kadang meskipun sudah pesan ditinggal mengambil barang-barang yang masih belum terangkut. Jadi sama saja lama.
Alamat pastinya saya tidak hafal, cari saja warung tahu bumbu di Jl. Lawu Blitar. Dari jalan merdeka lurus sampai toko ijo (kalau tidak salah jualan sepeda ontel) belok kanan lurus nanti di sebelah kanan jalan sekitar 150 meter sebelum perempatan. Untuk fotonya saya tidak pernah mengambil gambar, karena tempatnya remang-remang :D.
Selain tahu bumbu banyak jajanan yang disediakan dan bisa dinikmati sambil makan, seperti burung dara, usus, dan berbagai macam jajanan lainnya.
Update harga: Mei 2014 1 porsi 6ribu.
Rujak Petis Ngegong
Mirip dengan rujak cingur tapi tidak menggunakan cingur. Hanya menggunakan tahu dan tempe serta sayuran. Sayuran yang digunakan dalam sajian ini biasanya kangkung. Warung ini juga merupakan warung favorit bapak dulu. Meskipun yang jualan sudah beda, waktu saya mampir warung ini ternyata enak juga rujaknya. Biasanya saya mampir sini ketika mau kembali ke Surabaya naik motor.
Selain rujak. disini juga menyediakan menu sederhana lain seperti warung-warung pinggir jalan atau dekat kawasan kampus. Karena setiap kesini saya makan rujak, saya hanya tahu harga rujak yang 1 porsinya 4ribu. Jam buka warung ini saya kurang tahu. Sepertinya dari pagi sampai sore. Sedangkan tempat warungnya berada di daerah Ngegong. Arah ke malang, sekitar 300 meter sebelum gapura keluar kota Blitar di sebelah kiri jalan. Warungnya berupa rumah dengan cat warna pink.
Update Harga Mei 2014: 5 ribu
STMJ Lawu
Merupakan tempat nongkrong favorit bersama teman-teman di Blitar. Biasanya nongkrong di sini sekitar jam 8 malam. Posisi yang paling disukai teman-teman adalah di seberang apotik, kenapa? Karena penjaga apotiknya cantik 😀
Kalau tidak salah untuk 1 porsi STMJ di bandrol sekitar 4ribu. Saya lupa, karena biasanya pas nongkrong di sini dibayarin terus :D. Selain STMJ banyak jajan gorengan bahkan ada juga donat dengan meses warna warni :D. Warung ini buka setelah magrib sampai tidak tahu jam berapa. Biasanya jam 11 saya sudah pulang. Blitar jam segitu sudah senyap
Soto Babat Budirahayu
Soto babat kesukaan Pak Lek yang berada di detat bimbingan Belajar Ganesha Operation. Selain dekat GO, juga dekat dengan rumah sakit Budirahayu. Meski namanya soto babad, tapi saya tidak pernah nambah babatnya. Karena saya tidak suka dengan yang namanya jeroan :D. Sotonya enak dibandrol 6 – 7 ribu. Saya agak lupa, karena kalau makan di sini dibayarin Pak Lek 😀
Nasi Pecel Blitar
Sambel pecel Blitar menurut saya lebih enak daripada Madiun, entah karena lidah saya yang pernah hidup di Blitar atau bagaimana, tapi kata beberapa orang emang enak Pecel Blitar sih :D. Mungkin bsia dicoba sendiri.
Untuk nasi pecel Blitar saya rasa hampir sama. Kalau mau yang terkenal ya ada pecel Mbok Bari. Kalau tidak salah sudah buka 3 cabang. Biasanya saya ke sini cuma beli sambel pecelnya saja yang di bandrol 10ribu untuk 1/4 kg. Dulu waktu saya masih kecil, Bapak lebih suka Nasi Pecel Zarimah yang buka di depan Hotel Blitar Indah. Dulu memang enak sih, tapi sekarang sudah tidak seperti dulu.
Kalau langganan saya ada di jalan Diponegoro Blitar dekat perempatan Sultan Agung. Saya lebih suka makan disitu. Untuk nasi pecel paling enak dengan lauk tempe. Kalau tidak ada tempe baru tahu. Saya kurang suka makan pecel dengan lauk daging ayam maupun sapi.
Mie Ayam Pak Ridho
Merupakan mie ayam legendari dan yang paling saya sukai sampai saat ini. Entah kenapa walau sudah lama sekali tidak makan mie ayam ini, rasanya masih kerasa di lidah. Terakhir makan mie ayam ini sekitar 3 tahun lalu.
Mie ayam pak ridho hanyalah mie ayam yang keliling di daerah Gedog. Sampai di dekat rumah biasanya pukul 1 – 2 siang. Itu dulu, sekarang sudah jarang jualan orangnya. Saya ingat waktu masih duduk di bangku SD sering makan dan harganya masih 1500. Terakhir saya makan harganya sudah 5ribu. Waktu saya sudah kelas 3 SMK, orangnya sempat jualan tahu campur, tapi saya kurang begitu suka :D.
Es Plered Kebon Rojo
Es plered merupakan campuran santan + gula + plered yang berasal dari tepung kanji (kalau tidak salah). Cara penyajiannya pun tidak terlalu rumit. Campur semua kedalam gelas. Siap minum deh :D. Saya mulai suka minuman ini sejak duduk di bangku SD kelas 4. Saat itu SD saya selalu berolahraga di kebon rojo. Sampai hafal dengan penjualnya.
Saya terakhir kesana tahun lalu, harganya sekarang 1500. Ini berbeda dengan yang ada di aloon-aloon Kota Blitar yang katanya harganya antara 2 – 4 ribu. Es plered kebonrojo tidak warna-warni seperti di aloon-aloon, selain itu tempatnya juga enak buat nongkrong. Biasanya buka antara jam 8 pagi sampai jam 2 siang.
Ada sensi unik tersendiri ketika beli Es Plered ini. Ketika menggigit plerednya kerasa manis yang semerbak memenuhi rongga mulut :D. Enak banget dah, padahal plerednya sendiri tidak ada rasanya :D. Bongkar-bongkar facebook, ternyata masih nemuin foto es plered tahun 2009 😀
Es Plered
Sekarang saya jarang di Blitar, kalau pun ke Blitar sudah jarang jalan-jalan. Menetap di Blitar waktu masih kecil, jadi belum tahu banyak referensi wisata kuliner di Blitar. Mungkin ada yang suka kuliner di Blitar? Bisa share tempat kuliner di Blitar yang enak :D? Bukan yang mewah lho ya.
Leave a Comment